Sanggar Inklusi Sumber

“Saya, berterima kasih kepada Paroki, pemerintah desa setempat, aktifis, keluarga difabel, dan masyarakat sekitar, atas adanya kegiatan dan pembentukan sanggar ini. Saya menegaskan agar seluruh desa mulai menganggarkan dana desa, untuk pemberdayaan difabel. Pemerintah Kecamatan Dukun siap membantu kegiatan sanggar ini,” ungkap Bp. Bambang Hermanto, Camat Kecamatan Dukun, Magelang, pada acara Lounching dan Peresmian Sanggar Inklusi “Omahe Adewe” di Sumber.

Kegiatan tersebut terlaksana atas kerjasama antara Paroki St. Maria Lourdes Sumber dan KARINAKAS, pada tanggal 28 April 2019 di Sanggar Inklusi Omahe Adewe (dekat Paroki St. Maria Lourdes Sumber). Kegiatan dihadiri oleh ABK/difabel/keluarganya, Aktifis sanggar Inklusi Omahe Adewe, warga sekitar sanggar, perwakilan paroki dan para ketua lingkungan se-Paroki Sumber, para Donatur, DPO Magelang, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Pemerintah Kecamatan Dukun, PUSKESMAS Kecamatan Sumber, Kepala Desa se-Kecamatan Dukun, Ketua RT/RW Desa Sumber, PSE Kevikepan Kedu dan tamu undangan lainnya. Jumlah total adalah sekitar 150 orang.

Inklusi Sumber

Acara Seremonial Peresmian Sanggar Inklusi Omahe Adewe beserta bangunannya ditandai dengan pelepasan burung merpati oleh Direktur Yayasan KARINAKAS dan Koordinator Sanggar. Semoga dengan diresmikannya sanggar ini, maka bisa menjadi tempat berkumpulnya difabel/ABK dan keluarganya, edukasi bagi difabel/ABK/keluarganya, mendorong semua pemangku kepentingan agar berperan aktif dalam upaya pemenuhan hak bagi difabel. “Kami dari Dinas Kesehatan, siap membantu jika sanggar memerlukan dukungan, misal pemeriksaan kesehatan, penyuluhan kesehatan,” ungkap perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang.

Selama kegiatan, banyak anak-anak menampilkan ketrampilannya misalnya tampilan kesenian yang melibatkan banyak anak-anak baik ABK maupun nonABK. Kesenian yang ditampilkan adalah drum band dari SD Kanisius Prontakan, tari-tarian oleh ABK, menyanyi oleh ABK, baca puisi oleh ABK, penampilan barang hasil kerajinan tangan ABK. (Rm Toms)

 

 

“Hayoo Telinganya mana?? Pegang dong…” demikian seru Mbak Anik Mardiyati, seorang Okupasi Terapi, kepada salah seorang anak berkebutuhan khusus. Mbak Anik Mardiyati yang adalah relawan KARINAKAS, diajak oleh Tim Inklusi Sosial KARINAKAS untuk mendampingi anak-anak difabel dan orangtuanya, dalam acara Pendampingan Terapi untuk Difabel KLMT (Komunitas Lereng Merapi Tinarbuko). Anak-anak difabel “dicek up” dan diberi terapi ringan, sedangkan orangtua difabel diberi pemahaman mengenai bagaimana menangani anak-anak mereka yang berkebutuhan khusus, sekaligus bagaimana memberikan terapi sederhana bagi anak-anak mereka.

Kegiatan Pendampingan Terapi untuk Difabel KLMT ini adalah kelanjutan Temu Difabel KLMT yang dilaksanakan bulan November 2018 lalu, di Balai Desa Sumber. Kegiatan kali ini diadakan di Aula Maria Nazareth Susteran AK di samping gereja Paroki Sumber, hari Minggu 10 Februari 2019. Acara dihadiri oleh tokoh masyarakat di antaranya Bapak Lurah Ngargomulyo, perwakilan Dewan Paroki Sumber, pendamping kelompok KLMT, theraspist ABK dan tim Inklusi KARINAKAS yang semua berjumlah total 46 orang. Kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk memberikan perhatian pada mereka yang difabel dan bagi keluarganya. Harapan darikegiatan ini adalah agar keluarga difabel mengetahui kondisi anaknya, bagaimana memberi terapi sederhana, dan bagaimana nyrateni anak mereka sesuai kondisi masing-masing. (Rm. Toms)

HDI

Pada hari Selasa dan Rabu (18-19 Desember 2018), KARINAKAS mengadakan sebuah kegiatan dalam memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) dengan tema “Bergerak dan menggerakkan, upaya mewujudkan pembangunan yang inklusif”. Kegiatan ini diselenggarakan di halaman kantor Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sekitar 65 orang difabel hadir dalam kegiatan ini. Hadir juga perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Klaten yang diwakiliki oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Klaten, Bapak Camat Kecamatan Tulung dan Perangkat, Bapak Camat Kecamatan Karanganom dan Perangkat, para aktivis RBM dan beberapa tamu undangan lainnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan perhatian dan sapaan kepada para difabel dan keluarganya, serta juga menyapa para aktivis RBM atau pendamping difabel. Tujuan besarnya adalah menyapa Pemerintah Kabupaten Klaten, agar semakin memberi perhatian pada para difabel, di setiap bidang pembangunan. Goal besarnya adalah menjadikan Klaten sebagai Kabupaten Ramah Difabel. Dalam acara itu pula diadakan pengukuhan Tim RBM Keamatan Karanganom dan Tim RBM Kecamatan Tulung. Semoga mereka semua dapat menjadi pelopor dan penggerak para difabel agar hidup mereka semakin berkembang, serta mendorong pemerintah untuk lebih dalam memberi perhatian pada para difabel, sehingga mereka semakin dapat terlibat dalam pembangunan dan dalam hidup bermasyarakat. (Rm Toms)

© 2010 karinakas.or.id. | +62 274 552126 | karinakas.office@gmail.com