Pelatihan Membuat Pupuk Organik

Biogas Gayam

Mas Setyo menunjukkan cara membuat pupuk otrganik dari residu biogas (Foto: Dok. KARIMAKAS)

Kelompok Biogas Geni Panguripan desa Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY mengadakan Pelatihan Pengolahan Redisu Biogas pada Minggu, 13 Mei 2018, bertempat di Sekretariat Geni Penguripan. Pelatihan yang difasilitasi Setyo, ketua Kelompok Biogas Agni Mandiri, Sruni, Kecamatan Musuk, kabupaten Boyolali, Jawa Tengah berlangsung lancar dan mendapat antusiasme dari peserta. Pelatihan diikuti oleh 18 orang anggota Kelompok Geni Panguripan.

Selain belajar teori tentang pupuk organik olahan dari residu biogas, peserta juga melakukan praktek langsung membuat pupuk organik. Menurut Setyo, residu biogas, baik yang padat maupun yang cair memang bisa langsung diaplikasikan ke tanaman, meskipun itu belum cukup. Hal itu dikarenakan dalam residu biogas, kandungan yang paling besar adalah unsur hara nitrogen (N). Sedangkan unsur Fosfor (P) dan Kalium (K) masih kurang sehingga perlu dilengkapi. Ada banyak bahan-bahan di sekitar yang dapat digunakan untuk melengkapi unsur P dan K. Di antaranya bonggol pisang, cangkang telur, empon-empon, dan sabut kelapa.

Dalam pelatihan ini, para peserta berharap agar selain dapat mandiri secara energy, dengan adanya biogas, pertanian pun bisa dikembangkan. Kelompok sendiri selama ini sudah mencoba membuat demplot sayuran dengan menggunakan residu biogas yang diaplikasikan secara langsung.

Eko Purwanto, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk desa Gayamharjo, yang turut hadir dalam pelatihan tersebut berharap, pelatihan ini bisa mendorong warga desa Gayamharjo untuk kembali pada pola hidup sehat. Mengembangkan pertanian organik berarti menjaga lingkungan tetap sehat, dan juga menjaga konsumsi makanan yang sehat. Pada akhir pelatihan, Setyo juga berharap kerjasama antara Geni Pangurian dan Agni Mandiri semakin kuat, agar dapat mengembangkan pertanian dan peternakan yang terintegrasi secara maksimal. “Ayo menanam yang bisa memelihara tanah dengan pertanian terintegrasi. Syukur bisa memunculkan sumber-sumber ekonomi baru yang kreatif.” Tegas Setyo. ( Sr. M. Huberta FSGM)

© 2010 karinakas.or.id. | +62 274 552126 | karinakas.office@gmail.com