Tim Siaga Desa Klakah, berfotobersama dengan Fasilitator dan KARINAKAS (Foto: Sunardi)
Hujan deras yang mengguyur Desa klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali pada Sabtu, 1 April 2017 tidak mengurangi semangat 40 (enam diantaranya perempuan) anggota TSD (tim siaga desa) untuk mengikuti pelatihan sistem informasi kebencanaan. Pelatihan ini sekaligus pengukuhan Tim Siaga Desa Klakah dengan Surat Keputusan Kepala Desa Klakah Nomor : 238/01/IV/2017. Tim siaga desa klakah, lahir setelah diadakan lokakarya potensi desa yang difasilitasi oleh KARINAKAS. Masyarakat dan pemerintah desa Klakah melihat bahwa desa klakah merupakan desa yang berada di wilayah rawan bencana akan tetapi mereka tidak memiliki tim siaga bencana. Surat keputusan ini dibacakan oleh Suryono, sebagai Kaur Pemerintahan desa Klakah. (Sr. M. Huberta, FSGM)
Bambang Sinungharjo, Kepala BPBD Kkabupatenan Boyolali, dalam sambutannya mengatakan,”Tim Siaga Desa adakah relawan yang selalu berada di garda paling depan dalam menanggulangi dan mengurangi dampak dari resiko bencana. Dan jika para relawan saja semangat seperti ini, maka saya sebagai Kepala BPBD berkomitmen, akan mendukung dan terlibat kegiatan yang mendukung kegiatan TSD.” Terkait dengan pelatihan system informasi Bambang menegaskan,”Saat ini adalah era digital. Banyak sarana bisa digunakan untuk mendapatkan informasi yang akurat baik, maka komunikasi harus dikedepankan.”
Kebiasaan membangun komunikasi yang benar dan mewartakan kabar dengan benar memang sangat penting, apalagi jika terkait dengan kebencanaan. Sebab, jika salah memberikan informasi dampaknya akan bisa membuat resah masyarakat. Itulah sebabnya sebagai relawan yang akan berdiri di garda paling depan, ke 40 anggota TSD dibekali dengan pelatiihan system informasi kebencanaan. “Informasi adalah dasar untuk mengambil keputusan.” Demikian Sinam, dari Jaringan Radio Komunitas (JRKI) membuka wacana para relawan Tim Siaga Desa. Dalam kesempatan ini hadir pula Bayu Sapta Nugra, yang sejak 2010 berkecimpung sebagai Admin Jalin Merapi (Jaringan Lingkar Merapi). Ia membagikan pengalaman bagaimana setia menulis dengan benar itu sangat bermanfaat.”
Di akhir sesi, Jumarno, ketua TSD Klakah mengajak teman-temannya untuk tidak grusah-grusuh dalam memberitakan informasi, melainkan mencari dulu sumber informasi tersebut dari pihak yang bisa dipercaya.
Berbagi itu baik dan perlu, apalagi berbagi kabar terkait kebencanaan. Maka, berkabarlah yang benar agar kabar tersebut bisa dijadikan sebagai langkah mengambil keputusan yang benar. (Sr. M. Huberta FSGM)
