Merapi Mengusik Rasa Kemanusiaan, Sebuah Rasa yang Harus Dibela… Belarasa…

Memasuki hari ke – 5 Emergency Response Merapi,  Hujan abu akibat letusan Gunung Merapi, Sabtu (30/10/2010) dini hari pada pukul 00.40 WIB, menyelimuti Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Relawan yang ada di posko KARINAKAS masih berjaga untuk loading kebutuhan pengungsi.

Pagi hari ini, relawan sudah berkumpul  sejak pukul 7.30. Beberapa relawan DRR (Disaster Risk Reduction) dari Sragen dan Bantul berjaga dan siap membantu mendistribusikan kebutuhan pengungsi hingga hari ini. Walau lelah dan payah menurunkan 1 truk terpal hingga tengah malam lalu, mereka masih saling menyemangati. Ada juga teman-teman yang bersedia membantu dari Universitas Sanata Dharma, Universitas Gajah Mada,  Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa AMPD dan masih banyak yang lain dari mereka meninggalkan rutinitas kuliah ataupun bekerja untuk berbelarasa dalam sebuah kegiatan atas nama kemanusiaan.

 

“Dari kemarin aku sedih banget nonton tv, bencana dimana-mana. Rasanya Jogja ini sudah kampung sendiri walau aku bukan orang asli sini. Ada rasa bersalah kalau aku nggak berbuat apa-apa dengan melihat penderitaan pengungsi Merapi melalui televisi.” Kata seorang relawan di posko KARINAKAS.

Merapi yang saat ini dalam kondisi yang mengancam keselamatan mengusik nurani. Ada rasa kemanusiaan yang dibela dari sebuah kehadiran volunteer kepada mereka yang menderita di pengungsian Merapi.

(debora)

 

 

 

© 2010 karinakas.or.id. | +62 274 552126 | karinakas.office@gmail.com